Kedua, kurangnya struktur dalam perintah. Misalnya, ketika kita ingin AI berperan sebagai karakter tertentu (role play) atau berbicara dari sudut pandang (POV) tertentu, tetapi tidak memberikan instruksi yang jelas.
Ketiga, bias dalam data pelatihan. Chat GPT belajar dari miliaran teks di internet, yang kadang mengandung informasi tidak akurat atau bias. Ini bisa memengaruhi responsnya.
Keempat, pemilihan kata kunci yang kurang tepat. Jika kita tidak menggunakan terminologi yang konsisten, AI mungkin bingung menentukan maksud kita.
Kelima, batasan teknis model AI. Chat GPT memiliki memori terbatas dalam satu sesi chat, sehingga jika percakapan terlalu panjang, AI bisa "lupa" instruksi awal.
Nah, di artikel ini, aku akan bahas kenapa Chat GPT sering salah tangkap dan bagaimana cara memperbaikinya, terutama untuk keperluan role play, POV, dan meniru karakter.
![]() |
Gambar: wanita sedang kebingungan |
1. Peran Role Play dan POV dalam Meningkatkan Respons AI
Salah satu teknik paling efektif untuk mendapatkan respons yang sesuai dari Chat GPT adalah dengan role play (bermain peran) dan POV (point of view/sudut pandang). Tapi, kenapa banyak orang masih gagap menggunakannya?
Apa Itu Role Play dalam Chat GPT?
Role play adalah teknik di mana kita meminta AI untuk berperan sebagai karakter atau figur tertentu, seperti guru, asisten pribadi, atau bahkan tokoh fiksi. Contoh:
"Kamu adalah seorang ahli SEO dengan pengalaman 10 tahun. Berikan tips meningkatkan traffic website."
Baca Juga:
Struktur Presentasi yang Efektif untuk Peserta Didik
Mengapa POV Penting?
POV membantu AI memahami dari sudut mana ia harus merespons. Misalnya:
- Pertama (Aku): "Aku sedang belajar coding. Jelaskan seperti aku pemula."
- Kedua (Kamu): "Kamu adalah mentorku. Ajari aku cara menggunakan Python."
- Ketiga (Dia/Narator): "Dia adalah seorang programmer. Ceritakan perjalanan karirnya."
Masalah Umum dalam Role Play
- AI keluar dari karakter → Solusi: Berikan pengingat di tengah percakapan.
- Respons terlalu umum → Solusi: Tambahkan detail spesifik (usia, latar belakang, emosi).
- AI tidak konsisten → Solusi: Gunakan sistem prompt yang terstruktur.
Contoh Perbandingan Role Play yang Efektif vs Tidak Efektif
Prompt Kurang Spesifik | Prompt Lebih Spesifik |
---|---|
"Jadi narator cerita horor." | *"Kamu adalah narator film horor tahun 80-an. Gunakan bahasa misterius dan jeda dramatis. Ceritakan kisah rumah berhantu di pedesaan."* |
"Jawab sebagai dokter." | "Kamu adalah dokter spesialis jantung dengan 15 tahun pengalaman. Jelaskan gejala serangan jantung dengan bahasa sederhana untuk pasien lansia." |
Tips Role Play yang Lebih Efektif
- Gunakan nama karakter (Contoh: "Kamu adalah Sherlock Holmes.").
- Tambahkan emosi (Contoh: "Kamu marah karena aku terlambat.").
- Beri batasan (Contoh: "Jangan berikan solusi teknis, hanya motivasi.").
2. Kesalahan Umum dalam Memberi Perintah ke Chat GPT
Aku sering melihat orang mengeluh, "Chat GPT nggak ngerti yang aku mau!" Tapi setelah dicek, ternyata perintahnya kurang tepat. Berikut kesalahan umum dan solusinya:a. Perintah Terlalu Umum
❌ "Buatkan aku artikel."✅ "Buatkan artikel 1000 kata tentang manfaat yoga untuk pemula, dengan struktur intro, pembahasan, dan kesimpulan."
b. Tidak Menentukan Format
❌ "Ceritakan tentang AI."
✅ "Buatkan penjelasan AI dalam bentuk FAQ, dengan 5 pertanyaan dan jawaban singkat."
c. Tidak Memberi Contoh
❌ "Tulis puisi."
✅ "Tulis puisi 4 bait tentang hujan, dengan gaya Chairil Anwar."
d. Mengabaikan Konteks Sebelumnya
Chat GPT punya memori terbatas. Jika percakapan panjang, ia bisa lupa instruksi awal. Solusinya:
- Ulangi instruksi penting di tengah chat.
- Gunakan /summary (di beberapa tool) untuk merangkum percakapan.
e. Tidak Menggunakan Kata Kunci yang Konsisten
Jika kita mulai dengan "Kamu adalah pelatih bisnis", lalu tiba-tiba minta "Jelaskan seperti aku anak kecil", AI bisa bingung.3. Cara Memperbaiki Respons Chat GPT agar Lebih Akurat
Setelah tahu masalahnya, bagaimana cara memperbaiki respons Chat GPT? Berikut tips dari pengalamanku:
1. Gunakan Prompt yang Terstruktur
Contoh struktur efektif:
- Role (Siapa AI-nya?)
- Task (Apa yang harus dilakukan?)
- Rules (Batasan atau preferensi)
- Format (Bagaimana outputnya?)
Contoh:"Kamu adalah ahli nutrisi (Role). Jelaskan manfaat alpukat untuk diet (Task). Gunakan bahasa sederhana, maksimal 300 kata (Rules). Sertakan poin-poin penting (Format)."
2. Berikan Contoh Output
AI lebih paham jika kita kasih contoh. Misal:
"Tulis email penawaran seperti ini:
[Contoh Email]
Halo [Nama], Kami menawarkan produk terbaru..."
3. Gunakan Iterasi (Perbaiki Langsung)
Jika hasil pertama kurang pas, perbaiki dengan instruksi lebih jelas:
"Boleh diperpendek?"
"Ganti nada jadi lebih formal."
"Tambahkan data statistik."
4. Manfaatkan Fitur "Custom Instructions"
Di beberapa platform, kita bisa set default behavior AI, seperti:
"Selalu jawab dalam bahasa Indonesia."
"Gunakan nada profesional."
5. Uji dengan Pertanyaan Spesifik
Jika AI masih ngawur, coba break down pertanyaan:
❌ "Beri tahu aku semua tentang SEO."
✅ "Apa 3 teknik SEO on-page terpenting di 2024?"
Kesimpulan dan Saran
Setelah mencoba berbagai teknik, aku menyimpulkan bahwa Chat GPT tidak sesuai perintah biasanya karena:- Instruksi kurang spesifik.
- Tidak ada role play/POV yang jelas.
- Konteks percakapan terlalu panjang sehingga AI lupa.
Saran untuk Hasil Lebih Baik:
✔️ Gunakan prompt terstruktur (Role-Task-Rules-Format).
✔️ Beri contoh jika AI sulit menebak.
✔️ Batasi percakapan atau ulangi instruksi penting.
✔️ Eksperimen dengan tone dan gaya berbeda.
Jika kamu masih penasaran cara menggunakan prompt AI dengan benar, aku punya rekomendasi bacaan:
📖 Cara Menggunakan Prompt Open AI Chat GPT dan AIPRM
Dengan memahami cara kerja AI, kita bisa mendapatkan hasil yang lebih presisi. Selamat mencoba!
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Chat GPT Tidak Sesuai Perintah
Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul seputar Chat GPT tidak merespons sesuai perintah, beserta jawaban berdasarkan pengalaman dan riset:
1. Kenapa Chat GPT sering memberikan jawaban yang tidak relevan?
Ini biasanya terjadi karena: Instruksi kurang spesifik (contoh: "Ceritakan tentang teknologi" vs "Jelaskan perkembangan AI dalam 5 tahun terakhir").
- Konteks percakapan terlalu panjang, sehingga AI "lupa" instruksi awal.
- Bias data pelatihan membuat AI mengarah ke topik yang tidak diinginkan.
- Solusi: Gunakan prompt lebih rinci dan ulangi instruksi penting jika percakapan sudah panjang.
2. Bagaimana cara membuat Chat GPT tetap dalam karakter saat role play?
Berikan detail karakter (nama, sifat, latar belakang).
Tambahkan batasan (contoh: "Jangan keluar dari peran sebagai dokter").
Gunakan pengingat di tengah chat (contoh: "Ingat, kamu masih berperan sebagai Sherlock Holmes").
3. Apa bedanya POV pertama, kedua, dan ketiga dalam prompt?
- Pertama (Aku): AI berbicara sebagai "aku" (contoh: "Aku adalah seorang koki...").
- Kedua (Kamu): AI merespons seolah berbicara kepada pengguna (contoh: "Kamu harus mencoba resep ini...").
- Ketiga (Dia/Narator): AI bercerita dari sudut pandang luar (contoh: "Dia adalah seorang ilmuwan...").
4. Mengapa Chat GPT terkadang mengabaikan perintah spesifik?
AI bisa "melewatkan" instruksi jika:
- Terlalu banyak permintaan sekaligus (contoh: "Tulis artikel, sertakan tabel, dan buat kesimpulan dalam 200 kata").
- Ada konflik dalam prompt (contoh: "Jawab dengan singkat" tapi "Jelaskan secara detail").
- Solusi: Break down permintaan menjadi beberapa bagian.
5. Apakah bisa memaksa Chat GPT mengikuti format tertentu?
Ya! Gunakan contoh eksplisit:
"Gunakan format ini:
Judul: [Isi]
Pembahasan: [Isi]
Kesimpulan: [Isi]"
6. Bagaimana jika Chat GPT terus menghasilkan respons yang sama meski prompt diubah?
Ini disebut model collapse, di mana AI terjebak dalam pola tertentu. Coba:
- Ubah kata kunci utama (sinonim).
- Reset percakapan atau gunakan new thread.
- Tambahkan variasi (contoh: "Jangan gunakan poin-poin, tulis dalam paragraf").
7. Adakah tool untuk membantu membuat prompt lebih efektif?
Beberapa rekomendasi:
AIPRM (ekstensi Chrome untuk template prompt siap pakai).
PromptPerfect (optimasi otomatis untuk prompt).
ChatGPT Custom Instructions (set default perilaku AI).