Pendahuluan
Sel adalah bagian
terkecil dalam struktur organisme, terdiri dari jaringan kompleks dengan jenis yang
berbeda-beda. Pada artikel ini pembahasan sel terkait dengan pembahasan sel
secara umum, dan struktur sel yang terdapat pada makhluk hidup.
Sel
Sel berasal dari bahasa latin cella, yang
berarti ruangan kecil. Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional yang
dimiliki setiap makhluk hidup, baik hewan, bakteri, tumbuhan, dan manusia. sel
juga dikatakan sebagai unit terkecil yang merupakan kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.
Dalam biologi kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau organisme uniseluler, contohnya seperti amoeba dan bakteri. Selain uniseluler ada pula jenis multiseluler, jenis ini lebih kompleks dimana sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri dan terdiri dari banyak tipe sel yang dengan fungsinya masing-masing, organisme multiseluler ini biasnya didapati pada hewan, tumbuhan, dan manusia.
“Fact: Tubuh manusia tersusun atas lebih dari 1013 sel.”
Sel terkecil yang miliki manusia
adalah bekteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm dimana
harus menggunakan alat bantu, sedangkan ada pula contoh sel tunggal yang dapat
dilihat dengan mata telanjang, yaitu telur ayam yang belum di buahi atau
disebut telur ayam infertil
Sel Pada Mahluk Hidup
Sel merupakan struktural terkecil dari organisme
hidup, sel pada umumnya memiliki selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat
cairan protoplasma atau matriks, dan tersusun atas sub selulur,
organ sel, yang dikelilingi membran. Cairan protoplasma atau matriks,
terdiri dari sel sitoplasma dan inti sel atau nucleus., di
dalam nucleus terdapat plasma inti atau nucleusplasma
Sel adalah satuan atau
unit terkecil yang dimiliki makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan,
secara fungsi, sel menjalankan fungsi kehidupan ( Menyelenggarakan kehidupan
jika sel-sel penyusunnya berfungsi ), dan kemudian membentuk organisme
Sel sendiri berkembang
biak secara mandiri dengan cara membelah diri (mitosis). Sel pula memiliki
materi genetik, yang menjadi penentu sifat dari makhluk yang membawanya, maka
dengan hal tersebut dapat menjelaskan bahwa sifat makhluk hidup dapat di
wariskan kepada keturunannya karena memiliki DNA bawaan. Dalam sebuah sel
memiliki struktur yang di sebut ribosom yang berfungsi dalam membuat protein
yang akan digunakan sebagai katalis pada
berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.
Struktur sel
Struktur
organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel berbeda, yaitu: sel prokariotik
atau sel eukariotik. Keduanya dibedakan berdasarkan tempat atau posisi DNA di
dalam sel, sebagian besar DNA pada
eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel,
sedangkan prokariota tidak mempunyai nucleus atau inti sel.
Sel Prokariotik
![]() |
Sel Prokariotik |
Sel
Prokariota, berasal sari bahasa yunani, pro ‘sebelum’ dan karyon,
‘biji’. Dalam sel inii tidak terdapat membran yang memisahkan DNA dan bagian
sel lainnya, dan daerah tempat DNA terpusat di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan sel ini merupakan organisme uniseluler
dan berukuran kecil, dengan ukuran
sekitar berdiameter 0,7-0,2 µm dan volumenya
sekitar 1 µm3, serta pada umumnya
terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa sturktur lainnya.
Semua sel memiliki prokariotik
memiliki selubung sel diluar membran selnya, jika selubung tersebut mengandung
lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein,
Peptidoglikan, lapisan itu disebut dinding sel. Kebanyakan bakteri memiliki
membran luar yang menutupi lapisan itu peptidoglikan, dan ada pula bakteri yang
memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu, kebanyakan selubung sel
arkea berbahan protein, walaupun ada juga yang peptidoglikan. Selubung sel
prokariota mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan yang.
Banyak jenis bakteri memiliki
lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri agar
dapat melekat di permukaan atau sel lainnya, dan membantu sel untuk menghindar
dari sel kekebalan tubuh manusia. selain itu sejumlah bakteri yang melekat pada permukaan
benda dan sel lain dengan benang perotein
yang disebut pilus ( jamak:pili) dan fimbria ( jamak: fimbriae ).
Banyak jenis bakteri bergerak menggunakan flagelum (Jamak: Flagela) yang
melekat pada dinding selnya dan berputar seperti motor.
Sel ini pada umumnya jangan memiliki
molekul DNA dengan struktur lingkar yang terpusat pada nulkeoid. Seliain itu
sel ini pun memiliki bahan genetik tambahan yang disebut plasmaid yang
berstruktur DNA lingkar, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan
meskipun sering kali plasmid membawa gen tertentu yang membeikan keuntungann
misalnya resistensi terhadap antibiotik.
Prokariota memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton. Yang pada mulanya dianggap hanya dimiliki pada eukariota. Protein skeleton tersebut mengatur pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.
Sel Eukariotik
![]() |
Sel Eukariotik |
Sel
Eukariotik berasal
dari bahasa yunani eu ‘sebenarnya’ dan karyon ‘biji’, sel ini memiliki 10
hingga 100 µm, dengan ukuran seperti itu sel ini. Sitoplasma eukariota merupakan
daerah diantara nukleus dan membran sel. Sitoplasma terdiri dari sitosol, yang di
dalamnya terdiri dari organel-organel, dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi.
Kebanyakan organel-organel tersebut dibatasi oleh membran, dan nukleus dibatasi
oleh dua membran.
Selain nukleus, sejumlah organel lain dimiliki hampir semua sel eukariota, yaitu;
- Mitokondria
- Retikulum Endoplasma
- Badan golgi
- Perokisom
Lisosom, yang menguraikan komponen sel yang rusak dan benda asing yang dimasukkan oleh sel, yang terdapat pada sel hewan dan tidak terdapat pada sel tumbuhan.
Kloroplas, sel ini sangat terkenal pada tumbuhan dan
organisme uniseluler, dimana kloroplas ini menjadi tempat terjadinya fotosentesis.
Baik sel tumbuhan maupun sejumlah eukariota uniseluler memiliki satu atau lebih
vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah serta tempat
terjadinya sejumlah reaksi penguraian.
Jaringan protei sitoskleton mempertahankan bentuk sel dan
mengendalikan pergerakan struktur dalam sel eukariota. Sentriol, yang hanya
ditemukan pada sel hewan di dekat nukleus, juga terbuat dari sitoskeleton.
Dinding sel yang kaku, terbuat dari selulosa dan polimer lain, mengelilingi sel tumbuhan dan membuatnya kuat dan tegar. Fungi juga memiliki dinding sel, namun komposisinya berbeda dari dinding sel bakteri maupun tumbuhan. Di antara dinding sel tumbuhan yang bersebelahan terdapat saluran yang disebut plasmodesmata.
Daftar Pustaka
Subagiartha, 2018. tinjauan pustaka, sturktur sel, Fungsi dan regulasi.