Nihilisme di Film Everything Everywhere All At Once

Table of Contents

Proyeksi Nihilisme | Everything Everywhere All At Once | dalam dunia modern
Proyeksi Nihilisme

mtalkblog-- Nihilisme adalah keyakinan bahwa semua hal di dunia ini tidak memiliki nilai. Ini sering dikaitkan dengan konsep pesimis atau radikal, dan dikenal oleh filsuf seperti Friedrich Nietzsche dan Hannah Arendt. Menurut Arendt, nihilisme adalah risiko yang ada dalam tindakan berpikir dan bukanlah konsep yang berbahaya.

Everything Everywhere All At Once (EEAO) sebagai film yang bertema keluarga, serta kegelisahan dalam menjalani kehidupan, yang digambarkan seperti melawan hal-hal yang tidak masuk akal, dalam konteks ini adalah kekacauan alam semesta. Dinamisnya sudut pandang kamera, visual efek yang membingungkan, itu semua dapat digambarkan sebagai kekacauan yang bergejolak dalam diri Evelyn Wang. Apakah film EEAO adalah keseluruhan film? atau hanya sepenggal kisah yang digambarkan dengan metafora.

Film Everything Everywhere All At Once (EEAO) mengeksplorasi konsep nihilisme dalam keluarga dan kegelisahan hidup. Film ini menggambarkan kesulitan dalam mengatasi hal-hal yang tidak masuk akal dan menawarkan pandangan bahwa hidup tanpa nilai dan bebas adalah mungkin. Evelyn Wang sebagai ibu dan suami mengalami kegagalan dalam hidup dan pekerjaan, membuatnya merasa hidupnya tidak memiliki arti.

EEAO menyerukan sebuah kemungkinan bahwa 'bagaimana jika', untuk hidup atau mencintai dengan bebas tanpa peduli bagaimana caranya. EEAO menggambarkan bahwa hidup sebagai protagonis atau pun antagonis tidak ada yang lebih baik, semuanya akan terasa berantakan, menyakitkan dan tidak nyaman.

Evelyn Wang sebagai ibu bagi putrinya, merasa gagal memahami sang putri. Dia sebagai anak pun merasa gagal di mata ayahnya. meskipun memiliki usaha yang dirintis bersama suaminya namun tidak berjalan dengan baik. Berangkat dari hal-hal tersebut Evelyn Wang percaya bahwa hidupnya tidak membuahkan hasil alias nihil.

Proyeksi Nihilisme | Everything Everywhere All At Once | dalam dunia modern
Proyeksi Nihilisme

Kekacauan hidup dikemas dalam film EEAO ditabrakkan dengan ketidakmasukakalan, Evelyn Wang yang bersama Jobu Tupaki (vilain) untuk melihat Begel (black Hole Versi EEAO) yang membautnya mendapatkan vision atas varian dirinya di seluruh alam semesta. Evelyn menyadari bahwa setiap keputusan yang ia buat memiliki konsekuensi, melihat dirinya dengan berbagai profesi ia melihat bahwa tidak ada yang benar-benar bahagia, hal ini pula semakin menguatkan bahwa segalanya tidak memiliki arti, dalam hal ini adalah apa pun yang dia lakukan. Pada akhirnya digambarkan ketika mereka berdua menjadi batu di semesta yang tidak terdapat kehidupan, mereka menganggap bahwa tidak ada yang penting dalam dunia ini.

Mereka akhirnya menganggap bahwa tidak ada yang penting dalam dunia ini. Namun, meskipun nihilisme adalah konsep yang kosong, Evelyn menemukan bahwa usahanya untuk mengejar ketidakbermaknaan membantunya mengatasi permasalahannya. Ini menunjukkan bahwa meskipun nihilisme adalah kosong, itu bisa membantu dalam menyelesaikan masalah.

Kesimpulannya, film Everything Everywhere All At Once mengeksplorasi konsep nihilisme dalam keluarga dan kegelisahan hidup, dan menawarkan pandangan bahwa hidup tanpa nilai dan bebas adalah mungkin. Meskipun nihilisme adalah konsep kosong, itu bisa membantu dalam mengatasi masalah.

www.mtalkblog.com

Teknologi enthusiast 😍 suka main game dan nonton anime.😎👌

Jika Artikel Ini Bermanfaat Silahkan Tinggalkan Pesan Apapun di Komentar

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Ads